==============================================
PENGUMUMAN !!! HARUS DIBACA!!!
==============================================

KARENA BANYAKNYA PESANAN MAKA UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PEMBUATAN DIHARAP BAGI PEMESAN DAPAT MENGIRIMKAN CONTOH DAFTAR ISI, KARENA SISTEMATIKA PENULISAN MASING-MASING KAMPUS BIASANYA MEMILIKI PERBEDAAN.

BAGI PEMESAN KTI YANG SEKALIGUS MEMESAN BUKU REFERENSI DIHARAPKAN DAPAT MENGIRIMKAN ALAMAT YANG JELAS AGAR PROSES PENGIRIMAN BUKU TIDAK MENGALAMI HAMBATAN

BAGI MAHASISWA YANG MEMINTA BANTUAN PENGOLAHAN DATA HASIL PENELITIAN, MAKA DIHARAPKAN DAPAT MENGISI TABEL PENGOLAHAN DATA YANG KAMI SEDIAKAN DENGAN BENAR SEHINGGA PROSES UJI STATISTIK TIDAK MENGALAMI ERROR.

=====================================
PESAN KAMI... PENTING UNTUK DIBACA!!!
=====================================
IKUTILAH PETUNJUK/SARAN PEMBIMBING, JIKA TERJADI REVISI BERUSAHALAH SENDIRI SEMAMPUNYA, JIKA MASIH BINGUNG HUBUNGI KAMI.

LAKUKANLAH PENELITIAN DENGAN JUJUR, JANGAN MENGARANG HASIL PENELITIAN. JIKA MEMANG KESULITAN DALAM PENGOLAHAN DATA MAKA SILAHKAN HUBUNGI KAMI KARENA KAMI JUGA MELAYANI JASA PENGOLAHAN DATA.

KARENA ADA BEBERAPA PEMESAN KTI YANG BINGUNG DALAM PROSES PEMBAYARAN (PORSES TRANFER) MAKA SILAHKAN KLIK DI SINI UNTUK MENGETAHUI PANDUAN/CARA TRANFER.


====================================================

JUDUL KTI KEBIDANAN TERBARU!!!!

Selasa, 24 Maret 2009

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada wanita di mana masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. Pengawasan antenatal memberikan manfaat bagi ibu hamil dan ditemukannya berbagai masalah/kelainan yang menyertai kehamilan secara dini. Berdasarkan penelitian WHO di selutuh duniat erdapat kematian sebesar 500.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin dan kematian bayi khususnya neonatal sebesar 10.000.000 jiwa pertahuan saat hamil atau bersalin jiwa per tahun. Di negara berkembang antara 750-100 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian maternal sebesar 99%. Tingginya AKI di id yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 1994) tertinggi di ASEAN dan penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus.

Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, tanggal 12 Oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional kehamilan aman atau making pregnancy safer (MPS) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat 2010 sebagai bagian dari program safe motherhood dalam arti kata luas tujuan safe motherhood dan makin pregnancy safer sama, yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. MPS merupakan strategi sektor kesehatan yang terfokus pada pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi klinis dan pelayanan kesehatan.

Pembuatan manajemen ini juga untuk menggunakan cakupan pelayanan antenatal, salah satu upaya penurunan AKI adalah dengan melakukan pelayanan antenatal yaitu dengan program AANC dengan periode 4 kali kunjungan. Jika upaya penerapan ANC ini dilakukan secara teratur, secara otomatis penurunan AKI dapat diturunkan. Penyuluhan kepada ibu hamil perlu dilakukan karena banyak ibu hamil yang tidak mengerti arti pentingnya pemeriksaan kehamilan, terutama penyuluhan tentang komplikasi sebagai akibat langsaung kehamilan yang merupakan hal yang patologis, salah satunya “Hyperemesis Gravidarum”. Hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimeter I. Terjadinya pada pagi hari tapi bisa juga timbul setiap saat dan malam hari, mual dan muntah terjadi 6080% primigravida dan 40-60% multi gravida yang dapat berlangsung selama 4 bulan.

Diharapkan di Indonesia AKI menurun sebesar 75% pada tahun 2010 dari tahun 1990. di Indonesia pada tahun 2010 nanti seperti disebutkan dalam kontes pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yaitu visinya adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman dapat terwujud dan standar pelayanan dapat ditingkatkan serta dimiliki oleh setiap pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Definisi
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.
Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar yang sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.

Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :
1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah prininggravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organic.
3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

Patologi

1. Hati
Pada hipermesis gravidarum tanpa komplikasi hanya ditemukan degenerasi lemak tanpa nekronis, degenerasi lemak tersebut terletak sentrilobuler.
2. Jantung
Jantung menjadi lebih kecil dari pada biasanya dan beratnya atrofi, ini sejalan dengan lamanya penyakit.
3. Otak
Adakalanya terdapat bercak-bercak pendarahan pada otak dan kelainan seperti pada ensefolopati wernicle dapat dijumpai.
4. Ginjal
Ginjal tampak pucat dan generasi lemak dapat ditemukan pada tabuli konturti.


Gejala dan tanda
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan.
1. Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

Diagnosis
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

Pengolahan

1. Obat-obatan
Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin, ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan Parenteral
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.
5. Penghentian kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya :

a. Gangguan kejiwaan
- Delirium
- Apatis, somnolen sampai koma
- Terjadi gangguan jiwa ensepalopati wernicle

b. Gangguan penglihatan
- Pendarahan retina
- Kemunduran penglihatan

c. Gangguan faal
- Hati dalam bentuk ikterus
- Ginjal dalam bentuk anuria
- Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
- Tekanan darah menurun

3 komentar:

faidh rasyid husnan mengatakan...

sitasi please!! :D

Unknown mengatakan...

pengertian HEG tentang frekuensi muntah, dapat sumber dari mana ?

Unknown mengatakan...

pengertian HEG tentang frekuensi muntah, dapat sumber dari mana ?

Posting Komentar

RUANG KERJA

RUANG KERJA
Kerja Lembur Yang Melelahkan